Minggu, 20 Juli 2008

MACAN PANJADIAN


Banyak cerita rakyat Banjar yang sudah musnah. Ini karena tidak ada yang peduli untuk menghimpun cerita rakyat Banjar tersebut. Walau ada pula yang terhimpun, tetapi oleh sebuah lembaga yang tergantung adanya proyek. Pun sangat terbatas publikasinya di masyarakat Banjar. Ada sebuah cerita rakyat Banjar yang menarik yang sudah musnah, yaitu Macan Panjadian. ( Macan jadi-jadian ). Menceritakan 5 bersaudara, semuanya laki-laki, Lamboi, Adan, Akhmad, Selamat, dan yang bungsu Isbat. Mereka pergi kesebuah hutan mencari rotan. Hutan tersebut terletak di gunung Gumpa yang banyak rotannya dan terkenal angker. Waktu mereka asyik bekerja hujan turun rintik-rintik, padahal hari dalam keadaan panas, kebetulan hari itu hari jumat. Mereka pun beristirahat di bawah pohon rindang. Limboi berkata pada adik-adiknya : “ Seandainya ada perempuan cantik menemani kita makan-makan alangkah senangnya”. Tiba-tiba angin berembus dan seiring dengan itu terlihat oleh Isbat lima orang perempuan cantik-cantik dari balik semak-semak. Kakak-kakaknya seakan-akan tak percaya perkataan adiknya. Benar ada lima perempuan mendekati mereka sambil membawa nasi ketan. Tampaknya perempuan-perempuan itu sudah tahu pilihannya masing-masing. Mereka pun bergembira ria sambil memakani nasi ketan. Di antara mereka itu hanya Isbat tak ikut makan. Ia selalu di bujuk rayu oleh perempuan bungsu yang paling cantik. Karena takut “ kepuhunan” ( mendapat bahaya karena makanan, karena tidak mencicipi makanan ) Isbat akhirnya mencicipi nasi ketan itu dengan ujung jarinya. Isbat curiga terhadap perempuan-perempuan itu lalu menjauh. Merasa tak enak, ia menengok kebelakang, apa yang terjadi kakaknya sudah tak bernyawa lagi. Macan-macan itu sedang memakan daging dan menghirup darah kakak-kakaknya. Isbat kemudian lari, tapi kemana pun ia lari dan bersembunyi selalu saja ketahuan macan bungsu itu. Manakala Isbat tak terlihat macan itu berseru,” U...” Tiba-tiba jari Isbat yang tadi diletakkan di ketan menyahut,”U...” Dalan hati Isbat, kalau begini terus aku tak mungkin lepas dari macan itu, lalu ia mengambil mandau dan memotong jarinya. Dan perempuan macan panjadian itu kehilangan jejak Isbat. Ia meratap, sedih karena tak sempat memakan daging Isbat hanya jarinya saja. Selesai memakan jari Isbat, macan itu berkata,” Isbat, selamatlah engkau. Apabila engkau mengetahui tentang diriku engkau tahu akan namaku, maka aku akan musnah dan hancur olehmu”. Kemudian ia menyebutkan namanya Sangatak, Sangitik nama ibunya dan nama ayahnya Maharajapati. Kebetulan persembunyian Isbat tak jauh dari macan itu dan mendengar jelas kata-kata macan itu. Isbat keluar dari persembunyiannya dan membaca mantra itu. Seketika, macan panjadian itu pun hancur musnah. Sesampainya di rumah, ia ceritakan kejadian itu pada orang tuanya. Orang tuanya pun bersedih, lalu berkata, “ Makanya jangan sembarangan berkata-kata yang tak keruan di tengah hutan atau di mana pun tempat yang angker “pamali” (pantangan).******** Arsyad Indradi ***

5 komentar:

Kamal Ansyari Abinya Naira dan Haikal mengatakan...

Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat kandangan, kalimantan selatan seperti datu ulin dan asal mula kampung ulin, legenda batu laki dan batu bini, legenda gunung batu bangkai loksado, legenda datu ayuh dan bambang basiwara, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabo di kalumpang, datu patinggi di telaga langsat,legenda mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari di hamalau, datu kandangan dan datu kertamina, datu hamawang dan sejarah mesjid quba, tumenggung antaluddin mempertahankan benteng gunung madang, bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di lukloa, datu singakarsa di pandai, mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam datu taniran dan datu balimau, kuburan tumpang talu di parincahan, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan pemberontak ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi 4 ALRI yang dipimpin Brigjen H. Hasan Basyri dan pembacaan teks proklamasinya di Kandangan.Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.

PUISI TENTANG HATI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
alfiandi mengatakan...

oya tokoh yg terkenal di suku banjar tu apa?

Reborn Rick mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

bagi sebahagian suku kutai pedalaman cerita ini bukan hy sekedar cerita,,tapi merupakan bekal sebagai penjaga diri setiap mencari rejeki dihutan,,yaitu mematuhi pantangan"saat didalam belantara 👍👍👍